Wednesday, May 9, 2012

Mujahidah: Muadzah binti Abdullah, Perempuan Ahli Ibadah 1

"Aku sungguh heran dengan mata yang selalu tidur. Padahal dia telah mengetahui adanya tidur panjang nanti di dalam kegelapan kubur." 

Pernyataan ini diungkapkan oleh Muadzah binti Abdullah yang dikenal sebagai perempuan ahli ibadah. Sepanjang waktunya diisi dengan mengingat Allah. 

Dia sangat gemar membaca Alquran, terutama ba’da shalat Subuh dan sore hari. Hatinya tidak pernah kosong, selain berdzikir kepada Allah.

Malam hari, di saat orang terlelap istirahat, Muadzah tidak mau melewatkan waktunya sedetik pun untuk tidur. Dia hidupkan malam untuk kembali beribadah. 

"Wahai jiwa, tidur di hadapanmu seandainya engkau lakukan, maka akan panjang tersungkurmu di alam kubur dalam kesengsaraan. Atau (engkau inginkan) kebahagiaan," demikian prinsip Muadzah.

Ketaatan Muadzah beribadah hingga ada riwayat di mana malam pengantin yang lazimnya dilalui untuk bermesraan, tidak demikian bagi pasangan ini. Bersama suaminya, Shilah bin Asyyam, Muadzah menjadikan malam pengantin dengan beribadah. 

Keduanya, yang tidak pernah berpaling dari Allah, melakukan shalat malam, hingga tanpa terasa telah memasuki waktu fajar. Mereka lupa kalau sedang menjalani malam pengantin.

Keesokan harinya, keponakan Shilah menanyakan kepada pamannya, "Wahai paman, putri pamanmu (Muadzah-red) telah diserahkan padamu tadi malam. Lalu engkau melaksanakan shalat dan membiarkannya." 

Shilah menjawab, "Wahai keponakanku, sesungguhnya kemarin engkau telah memasukkan diriku di dalam sebuah rumah yang mengingatkan aku pada neraka. Kemudian engkau masukkan aku ke sebuah rumah yang mengingatkan aku pada surga. Dan pikiranku terus menerus ada pada keduanya hingga keesokan harinya."

Begitulah kehidupan Muadzah bersama suaminya yang hanya memiliki satu tujuan, hidup mencari ridha Allah. Pasangan ini bagaikan pertemuan lautan ilmu. Shilah selama itu dikenal sebagai orang yang terhormat, pemimpin teladan, dan juga ahli ibadah. Keduanya merupakan ahli fikih. 

Tidak hanya urusan ibadah, Muadzah memiliki sifat bijaksana mengalir dari setiap kata-kata dan perbuatannya. Segala ucapan Muadzah tidak pernah lepas dari nasihat, dan peringatan tentang dunia.


WINDS

No comments:

Post a Comment